Bitcoin Halving adalah peristiwa penting dalam ekosistem Blockchain Bitcoin, peristiwa ini akan berlaku tidak lama lagi iaitu pada 12 Mei 2020, lebih kurang 6 hari saja lagi.
Ada yang mengatakan bahawa harga Bitcoin akan naik selepas berlaku Halving. Adakah ini benar atau hanya sekadar cerita kontroversi saja?
Jika dilihat dari sudut sejarah penghasilan Bitcoin sejak 2009 lalu, kenaikan harga Bitcoin kerana peristiwa Halving adalah munasabah dan teori ini boleh digunapakai, tetapi kenaikan harga tidak berlaku sejurus selepas berlakunya Bitcoin Halving.
Jom ikuti perkongsian ringkas ini.
Apa itu Halving Bitcoin?
Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi jumlah tersebut, tidak ada Bitcoin yang hasilkan lagi.
Namun, jika 21 juta Bitcoin ini dihasilkan dengan cara yang salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika blockchain memberikan imbalan saat penambang (miner) melakukan validasi transaksi. Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.
Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahawa imbalan bagi para penambang akan berkurang 50% bagi setiap 210,000 block, atau kira-kira setiap 4 tahun sekali.
Peristiwa ini dikenali sebagai ‘Bitcoin Halving’ atau ‘Halvening’.
Sejak wujudnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, berkurang lagi kepada 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada 12 Mei 2020, imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin bagi setiap 10 minit.
Mengapa Hal Ini Berlaku?
Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan dengan permintaan, jika coin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai coin tersebut.
Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui sebuah email:
“Fakta bahwa ada coin baru yang diterbitkan berarti jumlah penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan, maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati kenaikan nilai.”
“Coin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang konsisten merupakan formula yang terbaik.”
Untuk menentukan kecepatan penerbitan Bitcoin, Satoshi menggunakan skala logaritma. Oleh sebab itu setelah 10 tahun sejak Bitcoin wujud, 80% dari penawaran Bitcoin sudah ditambang (berada dalam edaran). Namun begitu Bitcoin baru yang terakhir akan dihasilkan pada tahun 2140 untuk mencukupki jumlah 21juta Bitcoin keseluruhannya dalam edaran.
Tonton Video Penerangan Bitcoin Halving
Semoga perkongsian ini sedikit sebanyak dapat memberi manfaat kepada anda, kongsikan trade ideal ini dengan rakan-rakan lain agar mereka juga mendapat manfaat.
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509]. “
Klik juga :
👉 Ramai Yang Tidak Tahu Bitcoin Boleh Dibeli Dengan Serendah RM3
👉 Amalkan Ayat 114 Surah Al-Ma’idah, Untuk Dapatkan Rezeki Yang Tidak Putus-Putus